TANAH DATAR - Sejak diluncurkannya program bajak gratis oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar pada 2 Februari 2022 lalu, hingga saat ini jumlah luas lahan pertanian yang telah ataupun sedang digarap berjumlah 52, 86 hektare lahan dengan jumlah pemohon sebanyak 160 orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Wel Embra saat ditemui diruang kerjanya mengatakan capaian tersebut masih terbilang lambat.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Hal itu dikarenakan pola bantuan pengolahan lahan masyarakat dengan layanan bajak gratis yang disiapkan pemerintah daerah belum semuanya berjalan.
Dikatakannya dalam layanan bajak gratis, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menyiapkan tiga pola bantuan.
Pertama pola brigade alsintan, yaitu alsintan dan seluruh pembiayaan dari layanan bajak gratis, ditanggung oleh pemerintah daerah.
Kedua pola pemberdayaan alsintan kelompok tani, yaitu alsintan disediakan oleh kelompok tani dan seluruh pembiayaan dari layanan bajak gratis ditanggung oleh pemerintah daerah
Ketiga jaminjaman alsintan brigade, yaitu alsintan disediakan oleh pemerintah daerah dan seluruh pembiayaan dari layanan bajak gratis ditanggung oleh kelompok tani.
"Yang baru bisa beroperasi itu baru pola dua yaitu alsintannya kita kerjasamakan dengan kelompok tani. Sementara untuk pola 1 dan pola 3 dalam proses pengadaan barang dan jasa dan sudah ada kontraknya tertanggal 29 maret 2022. Insyaallah ketiga pola tersebut sudah bisa terlaksana, " katanya.
Ia menjelaskan, yang menjadi kendala lambatnya realisasi bajak gratis di Kabupaten Tanah Datar dipengaruhi faktor cuaca panas hingga mengakibatkan lahan persawahan mengalami kekeringan.
"Kita tahu mungkin seminggu dan tingga minggu belakangan cuaca panas dan tidak hujan, faktor itu juga sangat mempengaruhi. Jadi orang yang dilapangan yang seharusnya sudah membajak d terpaksa tertunda karena kondisi lahan kering, " katanya.
Kemudian tidak sinkronnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) kelompok tani yang terdaftar dalam Sistem Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) juga salah satu kendala belum maksimalnya program bajak gratis.
"Dan alhamdulilah data awal kita 8059 petani kemudian setelah disinkronkan dengan simluhtan data kita melonjak menjadi 28630. Itu terhitung dimulai April dan sudah kita sinkronkan dan sudah kita jadikan data base di aplikasi bajak gratis, " katanya.(JH)